Kata Kata Berhenti Berjuang



Nona, bagaimana? Sekarang kau memahami bahwa perasaan mudah sekali berubah, ya. Engkau yang dahulu begitu bengis menyakiti, kini memintaku untuk kembali merajut cinta lagi.


Kau tak pernah tahu seperti apa diriku melangitkan doa yang isinya selalu saja dipenuhi namamu. Barangkali Tuhan sampai bosan mendengar ejaan yang selalu itu-itu saja. Kupinta pada-Nya agar menuntunmu kembali padaku. Sayangnya sekian lama, Tuhan seolah tak memberi izin kakimu melangkah menujuku. Kau tahu? Aku sempat merutuki diri, hingga kini kusadari bahwa Allah memiliki rencana yang lebih indah.


Nona, kau pasti mengerti bagaimana terpuruknya aku kehilanganmu, sampai aku pernah menurunkan harga diri memintamu tetap berada di sisi. Maaf, barangkali kau menilai mengapa ada manusia sebodoh ini, ya? Namun, pernahkah kau mencintai seseorang dengan tulus dan rela melakukan apa pun?


Sayangnya, segala pintaku sama sekali tak kau gubris. Kau tak lagi memedulikan perempuan yang telah memberikan cintanya dengan utuh. Justru kau lebih memilih menempuh jalan lain bersama lelaki yang menurutmu lebih segalanya dari pada aku. Sebenarnya kebahagiaan seperti apa yang sedang kau cari?


Setelah merasa harapanku sia-sia, aku mulai pasrah kepada Tuhan, mengikuti alur yang telah digariskan-Nya, meski rasa sakit itu tak mudah sembuh begitu saja. Kau tahu? Aku memulihkan lukaku seorang diri. Saat itu kau ke mana? Tentu saja sedang berbahagia dengan lelaki barumu, ya?


Lantas sekarang, kau memintaku memaafkan, beralasan bahwa segala yang kau lakukan dahulu adalah sebuah kekhilafan. Baik jika itu inginmu, kuucapkan bahwa aku memaafkan segala kesalahmu, meski jujur saja, aku belum sepenuhnya ikhlas.

Sayangnya perihal kembali, aku sama sekali tak ingin lagi. Aku tidak ingin usahaku menyembuhkan luka berakhir sia-sia. Aku tidak mau deraian air mata menjadi tidak berharga.


Pertanyaanku satu, mengapa kau kembali? Kau tidak menjumpai lelaki yang menyajikan cinta setulus aku, ya?


Cukup. Pada akhirnya kau menemuiku di rasa sesalmu paling dalam, ya. Bagaimana

? Sakit, bukan?

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post

Ads Inside Post