Dadulu Perahu putih yang kecil itu kita yang rakit bersama, Dan kita pula yang kayuh. Bersamamu di atas sana adalah detik-detik berharga
Menyenangkan, walau tak pernah tahu hendak ke mana. Ada waktunya kau yang mengambil alih, Adapula aku. Namun tak pernah kau biarkan lama, Nanti kau lelah, ujarmu.
Kini hanya aku yang tersisa, Kau telah berpindah ke perahu lain, yang berlayar lebih pasti. Yang lebih jelas ke samudera mana akan kau arungi.
Seorang diri, kubiarkan tangan ini mengayuh di tempat yang sama. Memandang kursi di seberang mata yang tak lagi berpenghuni.
Detik-detik berharga telah berakhir, Berlayar di atas sana tak lagi menyenangkan.
Maaf, tapi aku juga ingin melanjutkan perjalanan. Perahu itu terlalu berisik dengan kenangan.
Izinkan aku berpindah kendaraan