Aku Memilih Pergi

Jika sedikit saja kamu mampu menghargai keberadaanku
mungkin kini kamu masih aku perjuangkan.
Kamu adalah manusia terfavorit ku, kopi di pagi hariku, dunia dalam duniaku, 
jingga dalam senjaku.
Namun segila apapun aku memujamu, 
aku tidak pernah mampu menyentuh hatimu dan menjadi bagian dari duniamu.

setiap senti luka yang kamu beri membuat otaku memaki hati.
Aku tidak tahu alasan apa yang membuatku 
begitu keras kepala meyakini kamu akan membalas rasa.
Sedang kamu tetap betah membungkus kata dalam tanya.

Aku tidak pernah mengerti, kamu menggenggam namun tidak menuntun, 
memiliki namun tidak merasai.
Kamu mungkin lupa, bahwa kamu di cintai lelaki biasa, yang juga memiliki impian untuk di cinta.
ku fikir aku masih bisa bertahan dalam keangkuhan dan keluh lidahmu.

namun sampai kapan aku berharap pelangi datang di malam hari.
bukankah setiap orang harus memiliki titik henti, 
ataupun kesadaran untuk tahu kapan ia harus beristirahat.
untuk benar-benar pergi tidak akan pernah mudah bagiku, terlebih perihal kamu.

namun akupun tetap memilih pergi, tidak meninggalkan seutuhnya.
aku tetap di sini, mengawasimu, menjagamu dalam setiap doa
tapi tidak lagi mengharap ataupun mengusik.


#BoyChandra
Post a Comment (0)
Previous Post Next Post

Ads Inside Post