Ketika
semua manusia dalam penantian dan penderitaan
tak
berujung tanpa kepastian, kecuali ada tujuh golongan.
salah seorang dari
mereka berkata, “Apakah tidak ada yang mengetahui, siapakah yang bisa
memintakan pertolongan (syafaat) untuk kita dari Tuhanmu?”
Salah
seorang berkata, “Kamu harus datang kepada Nabi Adam…!!”
Maka
mereka berombongan menuju ke tempat Nabi Adam AS, dan berkata,
“Wahai Nabi
Adam, engkau adalah bapaknya umat manusia, Allah menciptakan engkau dengan
kekuasaan-Nya, Dia yang meniupkan ruh kepada engkau, Dia memerintahkan para
malaikat bersujud kepada engkau dan mereka bersujud. Maka mintakanlah syafaat
untuk kami dari Tuhanmu!! Apakah engkau tidak melihat bagaimana penderitaan
kami ini??”
Nabi
Adam berkata, “Hari ini Tuhanku sangat marah dengan kemarahan yang belum pernah
ada. Dan setelah itu Dia akan pernah marah seperti ini lagi.
.
Dia telah melarang aku untuk mendekati pohon kayu itu, tetapi aku telah
mendurhakai-Nya dan mendurhakai diriku sendiri. Karena itu aku malu untuk
meminta tolong kepada-Nya!! Nafsi Nafsi ( aku, aku kamu kamu) Pergilah kalian kepada Nuh!!”
Masih
dengan ‘siksaan’ keringat yang berbeda-beda derajadnya, mereka berombongan
mendatangi tempat Nabi Nuh AS, dan berkata,
“Wahai Nabi Nuh, engkau adalah
utusan Allah yang pertama untuk penduduk bumi ini, dan Allah menyebut engkau
sebagai hamba yang bersyukur. Karena itu mintakanlah syafaat untuk kami dari
Tuhanmu!! Apakah engkau tidak melihat akibat dari dosa-dosa yang kami lakukan
kepada-Nya??”
Nabi
Nuh berkata, “Pada hari ini Tuhanku telah marah dengan kemarahan yang belum
pernah seperti ini. Bagiku ada satu doa mustajabah, tetapi aku telah
menggunakannya untuk mendoakan kaumku, ( aku, aku kamu kamu) .
pergilah kalian kepada orang selain aku, pergilah kepada Ibrahim!!”
Mereka
bergerak berombongan menuju tempat Nabi Ibrahim AS, lalu berkata, “Wahai Nabi
Ibrahim, Engkau adalah Nabinya Allah sekaligus Kekasih-Nya (Kholilullah) di
antara penduduk bumi ini. Maka mintakanlah syafaat kepada Tuhanmu, tidakkah
engkau melihat (akibat) dosa-dosa yang telah kami lakukan kepada-Nya ini??”
Nabi
Ibrahim berkata, “Hari ini Tuhanku marah dengan kemarahan, yang sebelumnya Dia
belum pernah marah seperti ini, dan setelah ini Dia tidak akan marah seperti
ini. Sungguh aku telah ‘bersalah’ kepada-Nya sebanyak tiga kali. nafsi nafsi ( aku, aku kamu kamu) . Pergilah
kalian kepada selain aku, pergilah kepada Musa!!”
Orang-orang
yang mengalami siksaan dan ketidakpastian itu berjalan lagi menuju tempat Nabi
Musa AS, dan berkata,
“Wahai Musa, engkau adalah utusan Allah, Allah memuliakan
engkau dengan risalah dan kalimat-Nya atas manusia. Maka mintakanlah syafaat
untuk kami dari Tuhanmu!! Apakah engkau tidak melihat (akibat) dosa-dosa yang
kami lakukan kepada-Nya??”
Nabi
Musa berkata, “Hari ini Tuhanku marah dengan kemarahan, yang sebelumnya Dia
belum pernah marah seperti ini, dan setelah ini Dia tidak akan marah seperti
ini. Sesungguhnya aku telah membunuh satu jiwa, padahal aku tidak diperintahkan
membunuhnya. nafsi nafsi ( aku, aku kamu kamu) Pergilah kalian kepada selain aku, pergilan kepada Isa!!”
Mereka
bergerak berombongan menuju tempat Nabi Isa AS dan berkata,
“Wahai Isa, engkau
adalah utusan Allah dan Kalimat-Nya
, Dia meletakkan Ruh-Nya kepada Maryam, dan
engkau dikehendaki-Nya bisa berbicara ketika masih dalam ayunan. Maka tolonglah
berikan syafaat untuk kami kepada Tuhanmu, apakah engkau tidak melihat (akibat)
dosa-dosa yang telah kami lakukan kepada-Nya?”
Nabi
Isa berkata, “Hari ini Tuhanku marah dengan kemarahan, yang sebelumnya Dia
belum pernah marah seperti ini, dan setelah ini Dia tidak akan marah seperti
ini. Sesungguhnya Dia telah menyebutkan dosa-dosaku, nafsi nafsi ( aku, aku kamu kamu) Pergilah
kalian kepada selain aku, pergilah kalian kepada Muhammad!!”
Sekali
lagi mereka bergerak berombongan menuju tempat Nabi Muhammad SAW, lalu berkata
kepada beliau,
“Wahai Muhammad, engkau adalah utusan Allah dan panutup para
nabi, dosa-dosa engkau telah diampuni, baik yang terdahulu atau yang
terkemudian. Tolong,
berilah syafaat kepada kami atas Tuhan engkau. Apakah
engkau tidak melihat (akibat) dosa-dosa yang kami lakukan kepada Dia??”
Tidak
seperti Nabi-nabi sebelumnya, Nabi SAW menyanggupinya dan bersabda, “Aku
mempunyai hak memberikan syafaat, yakni kepada orang-orang yang dikehendaki
Allah dan disenangi-Nya!!”
Ada
beberapa versi tentang pertemuan dan percakapan antara manusia dengan para Nabi
yang diminta untuk memberikan syafaat tersebut, tetapi intinya adalah hanya
Nabi SAW yang akhirnya ‘berani’ menghadap Allah untuk meminta syafaat untuk
manusia.
Sebenarnya
setiap nabi mempunyai satu doa mustajab, yang Allah pasti akan mengabulkan jika
‘fasilitas’ doa itu digunakan.
Tetapi hampir semua nabi-nabi tersebut telah
menggunakannya di dunia.
Nabi Nuh menggunakan untuk menenggelamkan kaumnya yang
ingkar dalam air bah,
Nabi Ibrahim menggunakan untuk menyelamatkan dirinya dari
api Namrudz,
Nabi Musa menggunakan untuk menenggelamkan Fir’aun dan pasukannya
di Laut Merah,
dan begitu pula dengan nabi-nabi lainnya, kecuali
Nabi Muhammad
SAW. Beliau pernah bersabda,
“Setiap nabi memiliki doa (mustajab) yang selalu
diucapkan. (Tetapi) aku ingin menyimpan doaku sebagai syafaat bagi umatku pada
hari kiamat.” Atau dalam riwayat lainnya, “Setiap nabi mempunyai doa yang
digunakan untuk kebaikan umatnya. Sesungguhnya aku menyimpan doaku sebagai
syafaat bagi umatku pada hari kiamat!!”
Kemudian
Nabi SAW bergerak/berjalan menuju Arsy Allah. Beliau meminta ijin masuk dan
diijinkan. Hijab demi hijab dibukakan untuk beliau, dan Allah mengajarkan
(mengilhamkan) pujian-pujian yang belum pernah diucapkan oleh mahluk manapun,
termasuk para malaikat.
Nabi SAW bersujud kepada Allah, dan melazimi
mengucapkan pujian-pujian tersebut.
Setelah beberapa waktu lamanya, Allah
berfirman, “Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu! Mintalah, maka pasti akan
diberikan kepadamu!! Berilah syafaat, maka syafaatmu itu akan dikabulkan!!”
Nabi
SAW bangkit dari sujudnya dan berkata, “Ya Allah, berilah keputusan di antara
hamba-hamba-Mu, sungguh telah terlalu lama mereka menunggu, dan masing-masing
telah jelas dosanya (dan kebaikannya) ketika di pelataran Makhsyar…!!”
Allah
mengabulkan permintaan Nabi SAW. Siksaan berupa keringat dan matahari yang
didekatkan dihilangkan. Kemudian Allah memerintahkan agar mendatangkan surga
dengan segala macam keindahan dan kenikmatannya.
Setelah itu didatangkan pula
neraka dengan segala macam siksa dan kesengsaraan yang akan dialami
penghuninya, dengan semua malaikat penjaga dan penyiksanya.
Ketika manusia yang
berada di Makhsyar mendengar gemuruh apinya, merasakan percikan hawa panasnya
dan segala macam hal yang memberatkan akibat kedatangan neraka tersebut, mereka
semua berlutut, tidak terkecuali para nabi dan rasul, termasuk yang tadinya
diminta wasilahnya. Para Nabi dan Rasul itu hanya bisa berkata, “Ya Allah, pada
hari ini kami tidak meminta yang lain lagi, nafsi, nafsi!!”
Nabi
SAW sendiri ketika melihat pemandangan tersebut juga berseru, tetapi berbeda
dengan seruan para nabi dan rasul lainnya. Beliau bersabda, “Umatku, umatku!!
Ya Allah, selamatkanlah umatku, selamatkanlah umatku!!”
Neraka
makin mendekat, apinya makin berkobar dan menjilat-jilat layaknya ingin
mencaplok para pendosa yang sedang berkumpul di Makhsyar.
Tiba-tiba Nabi SAW
mendatangi neraka dan mengambil kendalinya dari tangan para malaikat, beliau
bersabda, “Kembalilah engkau, menyingkirlah jauh ke belakang!! Biarkan
mendatangi engkau, yang menjadi rombongan (penghuni) engkau!!”
Neraka
itu berkata, “Biarkanlah aku menempuh jalan yang ditentukan untukku,
sesungguhnya engkau, Muhammad, adalah haram bagiku (menyentuhmu)…!!”
Tetapi
terdengar seruan Allah kepada neraka dari balik Arsy, “Dengarlah apa yang
dikatakan Muhammad, dan patuhilah dia!!”
Kemudian
neraka diseret menuju sisi kiri yang jauh dari Arsy sehingga pengaruhnya jauh
berkurang terhadap manusia yang sedang berkumpul di Makhsyar. Inilah syafaat
Rasulullah yang bersifat umum, di mana semua manusia merasakan manfaatnya, baik
yang beriman ataupun yang ingkar.
semoga berfamfaat jangan lupa di share ya.
agar kita tau syafaat nabi dan mencintai nabi dan rosul nya
taatlah kepada allah