Syafaat Nabi Kelak di akhirat



Hasil gambar untuk allah muhammad


Ketika semua manusia dalam penantian dan penderitaan
tak berujung tanpa kepastian, kecuali ada tujuh golongan.

 salah seorang dari mereka berkata, “Apakah tidak ada yang mengetahui, siapakah yang bisa memintakan pertolongan (syafaat) untuk kita dari Tuhanmu?”

Salah seorang berkata, “Kamu harus datang kepada Nabi Adam…!!”
Maka mereka berombongan menuju ke tempat Nabi Adam AS, dan berkata,
 “Wahai Nabi Adam, engkau adalah bapaknya umat manusia, Allah menciptakan engkau dengan kekuasaan-Nya, Dia yang meniupkan ruh kepada engkau, Dia memerintahkan para malaikat bersujud kepada engkau dan mereka bersujud. Maka mintakanlah syafaat untuk kami dari Tuhanmu!! Apakah engkau tidak melihat bagaimana penderitaan kami ini??”

Nabi Adam berkata, “Hari ini Tuhanku sangat marah dengan kemarahan yang belum pernah ada. Dan setelah itu Dia akan pernah marah seperti ini lagi.
. Dia telah melarang aku untuk mendekati pohon kayu itu, tetapi aku telah mendurhakai-Nya dan mendurhakai diriku sendiri. Karena itu aku malu untuk meminta tolong kepada-Nya!! Nafsi Nafsi ( aku, aku kamu kamu)  Pergilah kalian kepada Nuh!!”

Masih dengan ‘siksaan’ keringat yang berbeda-beda derajadnya, mereka berombongan mendatangi tempat Nabi Nuh AS, dan berkata,
 “Wahai Nabi Nuh, engkau adalah utusan Allah yang pertama untuk penduduk bumi ini, dan Allah menyebut engkau sebagai hamba yang bersyukur. Karena itu mintakanlah syafaat untuk kami dari Tuhanmu!! Apakah engkau tidak melihat akibat dari dosa-dosa yang kami lakukan kepada-Nya??” 
Nabi Nuh berkata, “Pada hari ini Tuhanku telah marah dengan kemarahan yang belum pernah seperti ini. Bagiku ada satu doa mustajabah, tetapi aku telah menggunakannya untuk mendoakan kaumku,  ( aku, aku kamu kamu)  . pergilah kalian kepada orang selain aku, pergilah kepada Ibrahim!!” 

Mereka bergerak berombongan menuju tempat Nabi Ibrahim AS, lalu berkata, “Wahai Nabi Ibrahim, Engkau adalah Nabinya Allah sekaligus Kekasih-Nya (Kholilullah) di antara penduduk bumi ini. Maka mintakanlah syafaat kepada Tuhanmu, tidakkah engkau melihat (akibat) dosa-dosa yang telah kami lakukan kepada-Nya ini??”

Nabi Ibrahim berkata, “Hari ini Tuhanku marah dengan kemarahan, yang sebelumnya Dia belum pernah marah seperti ini, dan setelah ini Dia tidak akan marah seperti ini. Sungguh aku telah ‘bersalah’ kepada-Nya sebanyak tiga kali. nafsi nafsi ( aku, aku kamu kamu) . Pergilah kalian kepada selain aku, pergilah kepada Musa!!”

Orang-orang yang mengalami siksaan dan ketidakpastian itu berjalan lagi menuju tempat Nabi Musa AS, dan berkata, 

“Wahai Musa, engkau adalah utusan Allah, Allah memuliakan engkau dengan risalah dan kalimat-Nya atas manusia. Maka mintakanlah syafaat untuk kami dari Tuhanmu!! Apakah engkau tidak melihat (akibat) dosa-dosa yang kami lakukan kepada-Nya??”

Nabi Musa berkata, “Hari ini Tuhanku marah dengan kemarahan, yang sebelumnya Dia belum pernah marah seperti ini, dan setelah ini Dia tidak akan marah seperti ini. Sesungguhnya aku telah membunuh satu jiwa, padahal aku tidak diperintahkan membunuhnya. nafsi nafsi ( aku, aku kamu kamu)  Pergilah kalian kepada selain aku, pergilan kepada Isa!!”

Mereka bergerak berombongan menuju tempat Nabi Isa AS dan berkata,
 “Wahai Isa, engkau adalah utusan Allah dan Kalimat-Nya
, Dia meletakkan Ruh-Nya kepada Maryam, dan engkau dikehendaki-Nya bisa berbicara ketika masih dalam ayunan. Maka tolonglah berikan syafaat untuk kami kepada Tuhanmu, apakah engkau tidak melihat (akibat) dosa-dosa yang telah kami lakukan kepada-Nya?”

Nabi Isa berkata, “Hari ini Tuhanku marah dengan kemarahan, yang sebelumnya Dia belum pernah marah seperti ini, dan setelah ini Dia tidak akan marah seperti ini. Sesungguhnya Dia telah menyebutkan dosa-dosaku, nafsi nafsi  ( aku, aku kamu kamu) Pergilah kalian kepada selain aku, pergilah kalian kepada Muhammad!!”

Sekali lagi mereka bergerak berombongan menuju tempat Nabi Muhammad SAW, lalu berkata kepada beliau, 
“Wahai Muhammad, engkau adalah utusan Allah dan panutup para nabi, dosa-dosa engkau telah diampuni, baik yang terdahulu atau yang terkemudian. Tolong, 
berilah syafaat kepada kami atas Tuhan engkau. Apakah engkau tidak melihat (akibat) dosa-dosa yang kami lakukan kepada Dia??”

Tidak seperti Nabi-nabi sebelumnya, Nabi SAW menyanggupinya dan bersabda, “Aku mempunyai hak memberikan syafaat, yakni kepada orang-orang yang dikehendaki Allah dan disenangi-Nya!!”
Ada beberapa versi tentang pertemuan dan percakapan antara manusia dengan para Nabi yang diminta untuk memberikan syafaat tersebut, tetapi intinya adalah hanya Nabi SAW yang akhirnya ‘berani’ menghadap Allah untuk meminta syafaat untuk manusia. 

Sebenarnya setiap nabi mempunyai satu doa mustajab, yang Allah pasti akan mengabulkan jika ‘fasilitas’ doa itu digunakan. 
Tetapi hampir semua nabi-nabi tersebut telah menggunakannya di dunia. 
Nabi Nuh menggunakan untuk menenggelamkan kaumnya yang ingkar dalam air bah, 
Nabi Ibrahim menggunakan untuk menyelamatkan dirinya dari api Namrudz, 
Nabi Musa menggunakan untuk menenggelamkan Fir’aun dan pasukannya di Laut Merah, 
dan begitu pula dengan nabi-nabi lainnya, kecuali 
Nabi Muhammad SAW. Beliau pernah bersabda,

 “Setiap nabi memiliki doa (mustajab) yang selalu diucapkan. (Tetapi) aku ingin menyimpan doaku sebagai syafaat bagi umatku pada hari kiamat.” Atau dalam riwayat lainnya, “Setiap nabi mempunyai doa yang digunakan untuk kebaikan umatnya. Sesungguhnya aku menyimpan doaku sebagai syafaat bagi umatku pada hari kiamat!!”    

Kemudian Nabi SAW bergerak/berjalan menuju Arsy Allah. Beliau meminta ijin masuk dan diijinkan. Hijab demi hijab dibukakan untuk beliau, dan Allah mengajarkan (mengilhamkan) pujian-pujian yang belum pernah diucapkan oleh mahluk manapun, termasuk para malaikat. 
Nabi SAW bersujud kepada Allah, dan melazimi mengucapkan pujian-pujian tersebut. 

Setelah beberapa waktu lamanya, Allah berfirman, “Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu! Mintalah, maka pasti akan diberikan kepadamu!! Berilah syafaat, maka syafaatmu itu akan dikabulkan!!”
Nabi SAW bangkit dari sujudnya dan berkata, “Ya Allah, berilah keputusan di antara hamba-hamba-Mu, sungguh telah terlalu lama mereka menunggu, dan masing-masing telah jelas dosanya (dan kebaikannya) ketika di pelataran Makhsyar…!!”
Allah mengabulkan permintaan Nabi SAW. Siksaan berupa keringat dan matahari yang didekatkan dihilangkan. Kemudian Allah memerintahkan agar mendatangkan surga dengan segala macam keindahan dan kenikmatannya. 
Setelah itu didatangkan pula neraka dengan segala macam siksa dan kesengsaraan yang akan dialami penghuninya, dengan semua malaikat penjaga dan penyiksanya. 
Ketika manusia yang berada di Makhsyar mendengar gemuruh apinya, merasakan percikan hawa panasnya dan segala macam hal yang memberatkan akibat kedatangan neraka tersebut, mereka semua berlutut, tidak terkecuali para nabi dan rasul, termasuk yang tadinya diminta wasilahnya. Para Nabi dan Rasul itu hanya bisa berkata, “Ya Allah, pada hari ini kami tidak meminta yang lain lagi, nafsi, nafsi!!”
Nabi SAW sendiri ketika melihat pemandangan tersebut juga berseru, tetapi berbeda dengan seruan para nabi dan rasul lainnya. Beliau bersabda, “Umatku, umatku!! Ya Allah, selamatkanlah umatku, selamatkanlah umatku!!”
Neraka makin mendekat, apinya makin berkobar dan menjilat-jilat layaknya ingin mencaplok para pendosa yang sedang berkumpul di Makhsyar. 
Tiba-tiba Nabi SAW mendatangi neraka dan mengambil kendalinya dari tangan para malaikat, beliau bersabda, “Kembalilah engkau, menyingkirlah jauh ke belakang!! Biarkan mendatangi engkau, yang menjadi rombongan (penghuni) engkau!!”
Neraka itu berkata, “Biarkanlah aku menempuh jalan yang ditentukan untukku, sesungguhnya engkau, Muhammad, adalah haram bagiku (menyentuhmu)…!!”
Tetapi terdengar seruan Allah kepada neraka dari balik Arsy, “Dengarlah apa yang dikatakan Muhammad, dan patuhilah dia!!”
Kemudian neraka diseret menuju sisi kiri yang jauh dari Arsy sehingga pengaruhnya jauh berkurang terhadap manusia yang sedang berkumpul di Makhsyar. Inilah syafaat Rasulullah yang bersifat umum, di mana semua manusia merasakan manfaatnya, baik yang beriman ataupun yang ingkar.


semoga berfamfaat jangan lupa di share ya.
agar kita tau syafaat nabi dan mencintai nabi dan rosul nya

taatlah kepada allah

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post

Ads Inside Post