kangen seseorang tapi bukan pacar

Jual Danbo kertas di Lapak muhaiminuddin | Bukalapak

kangen seseorang tapi bukan pacar 

(emang gk punya pacar)

mana aku tahu menginginkanmu di sisi ternyata semenyakitkan ini.

bagai mana nggak sakit, dikasih nyaman dikasih perhatian tapi minta status selalu dianggap becanda 

dan di suruh nunggu ( itu dari dlu)

kita sudah sering bahas masalah kedekatan kita, dan alhamdulillah kamu respone sangat baik. tapi kenapa akhir-akhir ini kamu berubah seakan aku sudah tak ada lagi dalam pikiran apa lagi dalam hatimu..

salah jika aku anggap kamu salah satu utusan jodoh yang dikirim allah?

atau aku yang terlalu polos anggap semunya bahwa kamu menyukaiku?

aku apa kamu sudah mulai bosan sama tingkah keanak-anakan ku? 

dan sekarang aku merindukanmu, padahal kita hanya just friend dan sekarang mungkin berubah hanya just adek kakak 

ini salah satu menyakitkan padahal ini kenyataan yang harus aku jalani.

aku mengingat kepergianmu lebih jelas dari kerlip kunang pada malam.

tak ada yang lebih jauh dari kau yang menolak dekapku.

Kau mulai menjauh dariku padahal sebuah harapan yang sudah jelas hararapan itu ada nama kamu aku selipkan disetiap doa ku dengan allah..

aku merajut rindu. semoga ia menjadi sebaik-baik selimut yang memeluk harimu dan semangat untukmu dan boneka emon yang  menemani tidur mu

namun apa kangenku ini berhak untuk kamu.??

bila telah lelah hati menanti, izinkan ia pergi dan sembuhkan nyeri.  menunggu hal yang tidak pasti malah bikin hati sakit.

hadirmu tak pernah ku request tak pula aku tunggu. 

tapi hadirmu datang begitu nyata dan jelas. Berawal dari pertemuan kita di jalan itu

saat aku tidak begitu nyata melihatmu karna kau pake helm kaca hitam.

 jadi salah jika aku kangen kamu tapi kita bukan pacar?

salah kalau aku masih inginkan kita terus berharap sesuai doa?

kamu nggak tau.

setiap malam aku berhayal andai jadi kunang-kunang biar kecil tapi indah dan terang. akan aku rengkup tubuhmu bersama cahaya. dan menjadikan malam itu adalah hal terfavoritmu.

mungkin kangenku sudah habis bius..

hingga antisius ingin bertemu, tapi kamu nggak peka.. apa harus aku yang uring-uringan depanmu sambil menangis bilang kangen? emang kalau aku udah begitu apa kita bisa lebih dari ini? atau malah bikin kamu ilfil dan makin diam terus pergi?

kangen kamu segila ini. membuatku capek kadang ingin melemparmu dengan benda biar kamu tau sakitnya yang nggak seberapa dibandingkan dengan rindu sesak yang aku tanggung sendiri...

tiap kali aku bangun , cek hendphone selalu aku berharap ada bbm kamu yang belum aku read atau telfon dari kamu yang nggak kedengaran karna aku tidur.

setiap hendphone berbunyi selalu berharap itu kamu (mon tadek kakeh tang hp esabek) , kamu yang kembali lagi semangatin bukan bikin aku sedih seperti ini.

kita memang awal berteman.

tapi pertemanan kita menyenggol hati hingga nyaman yang kamu beri bertumbuh cinta.

kenapa kamu anggap aku teman?

tapi memperlakukan aku layak nya kekasih ingin menikah.

kamu buatku tersenyum bahagia tapi sayang aku hanya merasakan sesaat tak selamanya, nggak menyangka hingga saat ini hatiku bertanya ada apa denganmu? atau ada hal sifat dan omonganku melukaimu? maaf kadang aku juga nggak sadar sama omongan apa lagi sifat. tapi bisakah kamu tegur aku jika bersalah? nasehatin aku dengan suaramu, pegang dan bimbing aku dengan tanganmu?

sampai sekarangpun. tetap aku menunggu kejelasan darimu..

padahal hati sudah mulai kecewa denganmu.

tapi kangenku mengalahkan ku untuk membencimu.. 

kita ini apa?

temanan kok rasa pacar?

apa kita ini pacaran?

tapi kok seakan diiris-iris?

pada akhirnya, yang tak pernah membiarkanmu kesepian adalah dirimu sendiri. aku kira yang melawan kesepianku adalah kamu ternyata diriku sendiri 

kau harus bisa mengajariku berhenti merindu.

dan kau harus bisa membuatku berhenti cemburu dengan lingkungan yang kamu sandang..

saat aku membuka jendela belum sempat ingin keluar dari kamar. berharap ada kamu disana yang menghiasi pagi indahku..

ternyata salah, kau serupa angin malam yang tak peduli sakitku gigilku. begitu kejam pengabaianmu.... kejam..

barangkali aku  memang perlu kecewa dulu untuk menemukan alasan mengapa harus menjaga perasaan orang lain dan mengapa harus kangen padahal bukan siapa-siapa.

segalanya seperti mimpi.

Halah sudahlah mungkin kita hanya sebatas teman saja iyya nggak lebih :’( 

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post

Ads Inside Post